Go back
Date

Review Novel lingkar Tanah Lingkar Air

IMG 20200418

Identitas Buku

Karya Ahmad Tohari
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kedua Januari 2019
ISBN 978-602-03-1860-8 (Novel)
165 Halaman

Sinopsis Novel Lingkar Tanah Lingkar Air

Amid merupakan pemuda kampung yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dibawah panji Hizbullah. Tetapi karena ada intrik dan pengkhianatan dari sebagian orang membawa Amid masuk menjadi anggota laskar Darul Islam / Tentara Islam Indonesia.

Amid mulai merasakan kebimbangan manfaat gerakan DI /TII saat menyerbu desa yang mempunyai madrasah dan masjid besar ketika masyarakat dan ulama tidak mendukung gerakan maka harus dibunuh. Bahkan Amid merasa terpukul sanubarinya saat menembak mati seorang tentara yang disakunya tersimpan kitab suci dan tasbih. Sementara itu aku harus percaya bahwa Tuhan yang selalu ingin diingatnya melalui tasbih dan Quran-nya itu pastilah Tuhanku juga.

Amid mengingat kembali perselisihan antara Kiai Ngumar dan Kang Suyud. ketika saat itu kang Suyud menyatakan keinginan untuk bergabung dengan Kartosuwiryo yang ingin mendirikan sebuah negara Islam.

“Sabarlah, Suyud. Aku ingin kembali mengingatkanmu akan kandungan Kitab. Di sana disebutkan, hanya ada satu kekuasaan yang sah dalam satu negara. Dengan kata lain, bila Republik sudah diakui sebagai kekuasaan yang sah, lainnya otomatis menjadi tidak sah.”

Amid merasakan munculnya harapan untuk berkumpul dengan istri dan anak. Menjadi warga kampung, bertani dan hidup tenang pasca Kartosuwiryo tertangkap, seluruh laskarnya diminta untuk menyerahkan diri dengan jaminan pengampunan nasional.

Pada tahun 1965 Amid diminta oleh tentara untuk membantu menumpas pasukan Komunis yang bertahan di hutan jati Cigobang. Akhirnya Amid kembali mengangkat senjata, kali ini atas nama Republik, sesuatu yang pernah dirindukan dan gagal terlaksana. Pertempuran inilah Amid mendapatkan syahidnya.

Review Buku

Barangkali dari beberapa orang tulus dan ikhlas mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia namun ada beberapa yang mengambil keuntungan dan memanfaatkan.

Amid merupakan pemuda kampung yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dibawah panji Hizbullah. Tetapi karena ada intrik dan pengkhianatan dari sebagian orang membawa Amid masuk menjadi anggota laskar Darul Islam / Tentara Islam Indonesia.

Amid merasa terpukul sanubarinya setelah menembak mati seorang tentara yang disakunya tersimpan kitab suci dan tasbih.

Pasca Kartosuwiryo tertangkap, seluruh laskar DI/TII diminta untuk menyerahkan diri dengan jaminan pengampunan nasional.

Pada tahun 1965 Amid diminta oleh tentara untuk membantu menumpas pasukan Komunis yang bertahan di hutan jati Cigobang. Akhirnya kembali mengangkat senjata,  kali ini atas nama Republik,  sesuatu yang pernah dirindukan dan gagal terlaksana.

Alur yang dipakai Ahmad Tohari dalam novel kali ini menggunakan alur campuran .  Kita bisa belajar dari sini bukan hanya ketulusan dan keikhlasan dalam berjuang tetapi harus adanya kesabaran dan kehati hatian dalam melangkah karena selalu ada intrik dalam politik yang bisa menyebabkan mala petaka.

Sangat cocok dibaca oleh semua kalangan. Apalagi bagi kalian yang ikut sebuah organisasi.