Go back
Date

Kerugian Hakiki

 

Setiap muslim menghendaki kesejahteraan, sejahtera dalam dunia juga akhirat. Demikian juga dalam hal amal, kita berhara pelipat gandakan pahala. Sekonsep dengan berbisnis, kita mengeluarkan modal berharap bisa menghasilkan keuntungan.

Sebagai umat muslim kita kadang belum faham dan mengerti tentang hadist dari nabi.

“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim no. 6522)

Sekarang yang terjadi di dunia maya apalagi menjelang pilihan legislatif dan pemilihan presiden adalah penggunaan berbagai macam cara, salah satunya pembunuhan karakter lawan politiknya. Berbagai strategi digunakan untuk menjatuhkan lawan politik, lawan jatuh maka mereka menang.

Reputasi diri adalah usaha-usaha untuk mencoreng reputasi seseorang. Tindakan ini dapat meliputi pernyataan yang melebih-lebihkan atau manipulasi fakta untuk memberikan citra yang tidak benar tentang lawan. Hal tidak benar pun dibuat seolah benar, kebohongan dan propaganda menjebak.

Rasulullah Saw bersabda, “Wahai sekalian manusia yang beriman dengan lidahnya, (namun) belum masuk iman ke dalam hatinya, janganlah kalian mengumpat orang- orang islam dan janganlah membuka aib mereka. Sesungguhnya orang yang membuka aib saudaranya yang muslim, maka Allah akan membuka aibnya. Dan siapa yang aibnya dibuka oleh Allah, maka Allah akan membukanya sekalipun di dalam rumahnya.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi.– Hasan Gharib menurut Imam Tirmidzi).

Sungguhlah merugi kita dalam perdagangan ini apabila turut melibatkan dan membiarkan cercaan, tuduhan, hinaan dan makian menjadi strategi politik untuk kemenangan kita atau pihak jagoan kita. Semoga kita terhindar dari yang demikian.